Beranda | Artikel
Jenis-Jenis Ahlul Bidah - Al-Ishbah (Ustadz Kurnaedi, Lc.)
Rabu, 6 Desember 2017

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi

Jenis-Jenis Ahlul Bid’ah – Al-Ishbah adalah Kajian Islam oleh: Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi, Lc. Kajian ini merupakan bagian dari kajian kitab “الإصباح في بيان منهج السلف في التربية والإصلاح” atau biasa disebut dengan “Al-Ishbah fi Bayani Manhajis Salaf fi Tarbiyah wal Ishlah” karya Syaikh Abdullah bin Shalih Al-‘Ubailan hafidzahullah.

Download juga kajian sebelumnya: Wajibnya Mengingatkan Umat dari Bid’ah – Al-Ishbah

Ringkasan Kajian Jenis-Jenis Ahlul Bid’ah

Kita tidak boleh alergi dengan kalimat bid’ah yang disebutkan oleh para ulama baik pada ceramah-ceramah mereka ataupun pada buku-buku mereka . Karena kalimat ini ada dalam hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Diantaranya adalah

…ﻛُﻞَّ ﺑِﺪْﻋَﺔٍ ﺿَﻼَﻟَﺔٌ…

Setiap bid’ah itu sesat

Kita hendaknya berada pada pertengahan dalam masalah ini. Tidak berlebihan, tidak juga berkurang-kurang. Tidak seperti orang yang mengatakan bahwa bid’ah tidak ada sama sekali. Ada yang mudah membid’ahkan. Semua serba bid’ah. Ini tentunya orang yang berlebih-lebihan.

Oleh karena itu hendaknya bagi siapapun, tidak boleh berlebih-lebihan dan tidak boleh juga berkurang-kurang sehingga mengatakan semua baik. Berbicara masalah ini juga, tentunya harus dengan ilmu. Bukan dengan hawa nafsu dan harus dikembalikan kepada ulama. Karena sebagian orang ketika berbicara masalah bid’ah, definisinya menggunakan definisi sendiri. Diperparah juga dengan banyak orang yang awam yang tidak belajar, tidak juga membaca kitab ulama, hanya mendengar dari orang berbicara, lalu ikut berbicara tentang masalah agama. Ini yang menjadi rusak.

Ulama mengatakan, “Jika orang yang tidak punya ilmu itu diam, maka perbedaan pendapat akan gugur“. Karena yang berbicara orang yang tidak berilmu,  timbullah perselisihan, percekcokan dan seterusnya. Maka dari itu, hendaknya kita belajar.

Jika kita belum mengerti tentang sunnah, kita bisa membaca buku-buku tentang sunnah. Jika kita belum mengerti arti bid’ah, maka kita belajar. Jangan mudah berkata. Ulama hadits terkemuka, yakni Al Bukhari berkata, “AlIlmu Qoblal Qouli WalAmali (Ilmu Sebelum Berkata dan Berbuat)“.

Jenis-Jenis Ahlul Bid’ah

Imam Ibnu Qayyim rahimahullahu ta’ala di halaman 221 pada kitab Al-Ishbah fi Bayani Manhajis Salaf fi Tarbiyah wal Ishlah, berkata bahwa terdapat bebarapa jenis ahlul bid’ah, yakni diantaranya:

    1. Orang Jahil
      Yakni orang yang tidak memiliki ilmu dan bisanya hanya ikut-ikutan saja. Jenis yang pertama ini tidak dikafirkan, tidak difasikkan, syahadatnya tidak ditolak kalau dia tidak sanggup untuk belajar ilmu agama. Hukum orang yang demikian, seperti orang yang lemah, tertindas dari kalangan laki-laki, wanita, anak-anak yang tidak sanggup berbuat dan tidak mengerti jalan hijrah yang benar. Semoga Allah mengampuni mereka. Jenis inilah yang paling banyak dari kalangan kaum muslimin.
    2. Orang Yang Memiliki Kesanggupan Belajar 
      Jenis yang kedua ini, meskipun Allah telah memberi kesempatan dan kesanggupan belajar, dia tidak melakukan hal itu. Hal ini dikarenakan tersibukkan dengan urusan dunia, kehidupan dan yang lainnya. Sehingga tidak memberikan waktu untuk menuntut ilmu.
      Jenis ini berhak mendapatkan ancaman dan dihukumi berdosa karena meninggalkan kewajiban yang Allah wajibkan kepadanya.
      Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

      فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ

      Bertakwalah pada Allah semampu kalian” (QS. At-Taghobun[64]: 16).
      Orang ini mempunyai kemampuan bertanya, tapi tidak diambil. Ada kesempatan belajar, tapi tidak dilakukan. Mereka justru menyibukkan diri dengan urusan dunia. Padahal cukup baginya dunia.
      Allah subhanahu wa ta’ala mewajibkan untuk mencari hidayah. Allah mewajibkan bertanya jika tidak tahu. Tapi dia tidak mau bertanya. Oleh karena itu jika bid’ah dan hawa nafsunya melampaui sunnahnya, maka syahadatnya ditolak. Tetapi jika sunnahnya lebih banyak dari hawa nafsu dan bid’ahnya maka persaksiannya diterima.

    3. Orang Yang Mencari Petunjuk dan Setelah Tahu Ditinggalkan
      Ibnu Qayyim rahimahullahu ta’ala mengatakan penyebab dari hal ini. Yakni taqlid, fanatisme golongan atau madzhab tertentu, kebencian, memusuhi orang-orang yang berada diatas kebenaran tersebut. Minimal derajat orang yang demikian adalah fasik. Adapun hukum mengkafirkannya, maka harus ada perincian lebih lanjut dan tidak boleh mengkafirkan dengan serampangan. Dan yang bisa merinci adalah ulama.Lalu bagaimana dengan makna kalimat “Setiap bid’ah itu sesat” ?
      Kalimat ini, tidak serta merta langsung orang yang melakukan bid’ah itu masuk neraka atau dihukumi ahli neraka. Lafadz  ﻛُﻞَّ ﺑِﺪْﻋَﺔٍ ﺿَﻼَﻟَﺔٌ keluar dari lisan Nabi yang kita cintai Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan hal ini merupakan peringatan kepada umat Islam untuk tidak boleh melakukan perbuatan-perbuatan yang baru yang akan menghilangkan sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
      Apabila dia menjadi da’i dan mendakwahi manusia untuk melakukan bid’ah, maka hukum orang ini syahadatnya ditolak, fatwa-fatwanya ditolak dan hukumnya pun begitu kecuali dalam kondisi darurat. Bagaimana yang dimaksud dalam kondisi darurat ini? Menit: 30:25

Simak Kajian Lengkapnya dan Download MP3 Ceramah Agama Tentang Jenis-Jenis Ahlul Bid’ah


Mari raih pahala dan kebaikan dengan membagikan tautan ceramah agama Jenis-Jenis Ahlul Bid’ah ini. Semoga Allah Ta’ala membalas kebaikan Anda dan bisa menjadi pembuka pintu kebaikan bagi yang lain.

Telegram: t.me/rodjaofficial
Facebook: facebook.com/radiorodja
Twitter: twitter.com/radiorodja
Instagram: instagram.com/radiorodja
Website: www.radiorodja.com

Dapatkan informasi dari Rodja TV, melalui :

Facebook: facebook.com/rodjatvofficial
Twitter: twitter.com/rodjatv
Instagram: instagram.com/rodjatv
Website: www.rodja.tv

Hukum berdakwah dengan musik, Musik untuk berdakwah


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/29729-jenis-jenis-ahlul-bidah-al-ishbah-ustadz-kurnaedi-lc/